Thursday, March 11, 2010

PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SALDO KAS

Thursday, March 11, 2010

PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SALDO KAS

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Auditing II

Oleh :

KELOMPOK 1

1. SELLY

2. BERTA DWI C.

3. PURUHITA

4. DIAN TRI UTAMI

5. FABIAN KUSNANDAR

6. IQOMATU CHOERUNNISA

7. DWI AYU JUNIATI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI S-1

PURWOKERTO

2010

PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SALDO KAS

  1. DESKRIPSI KAS

Kas yang dicantumkan di neraca terdiri dari 2 unsur, yaitu:

1. Kas di tangan perusahaan, yang terdiri dari:

- Penerimaan kas yang belum disetor ke bank, yang berupa uang tunai, pos wesel, certified check, cashier’ check, cek pribadi, dan bank draft.

- Saldo dana kas kecil, yang berupa uang tunai yang ada di tangan pemegang dana kas kecil.

2. Kas di bank, yang berupa simpanan di bank berbentuk rekening giro.

Umumnya pengendalian intern yang diterapkan oleh klien terhadap kas sangat ketat karena aktiva ini mudah sekali digelapkan, dan merupakan jenis aktiva yang umumnya menjadi incaran penyelewengan.

  1. PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM DALAM PENYAJIAN KAS DI NERACA

1. Kas yang dicantumkan di neraca adalah saldo kas yang ada di tangan perusahaan pada tanggal tersebut dan saldo rekening giro di bank, yang pengembaliannya tidak dibatasi oleh bank atau perjanjian yang lain.

2. Kas dalam bentuk valuta asing harus dicantumkan di neraca sebesar nilai kurs yang berlaku pada tanggal neraca.

3. Unsur-unsur berikut ini harus disajikan secara terpisah dari unsur kas di neraca jika jumlahnya material:

- Tabungan di bank

- Dana untuk perluasan pabrik, dana pelunasan utang, atau dana lain yang tidak digunakan untuk keperluan modal kerja.

- Saldo bank minimum yang disyaratkan oleh bank dalam suatu perjanjian penarikan kredit.

- Saldo di bank luar negeri yang tidak digunakan dalam hubungannya dengan kegiatan bisnis di luar negeri dan tidak dapat segera diubah ke dalam mata uang rupiah karena batasan-batasan.

- Persekot biaya perjalanan atau persekot lain kepada karyawan.

  1. TUJUAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP KAS

1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan kas. Auditor melakukan rekonsiliasi saldo kas yang dicantumkan di neraca dengan akun kas yang bersangkutan di dalam buku besar dan selanjutnya ke jurnal pengeluaran kas dan junal penerimaan kas.

2. Membuktikan keberadaan kas dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan kas yang dicantumkan di neraca. Auditor melakukan berbagai pengujian substantif berikut ini:

- Pengujian analitik

- Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas

- Perhitungan terhadap kas di tangan pada tanggal neraca

- Rekonsiliasi catatan kas dengan rekening koran bank (bank statement)

- Konfirmasi kas di bank

3. Membuktikan hak kepemilikan klien atas kas yang dicantumkan di neraca. Auditor melakukan berbagai pengujian substantif berikut ini:

- Pengujian analitik

- Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas

- Perhitungan terhadap kas di tangan pada tanggal neraca

- Rekonsiliasi catatan kas dengan rekening koran bank (bank statement)

- Konfirmasi kas di bank

4. Membuktikan kewajaran penilaian kas yang dicantumkan di neraca. Auditor melakukan berbagai pengujian substantif berikut ini:

- Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas

- Perhitungan terhadap kas di tangan pada tanggal neraca

- Konfirmasi kas di bank

5. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan kas di neraca. Auditor melakukan berbagai pengujian substantif berikut ini:

- Prosedur audit awal

- Pengujian analitik

- Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas

- Perhitungan terhadap kas di tangan pada tanggal neraca

- Konfirmasi kas di bank

Baja Juga

 

chitika